Tampilkan postingan dengan label Family. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Family. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Juli 2009

KHOTMIL QUR'AN DAN KHITAN


KHOTMIL QUR'AN DAN KHITAN

A;hamdulillah Pada liburan Sekolah tahun ini, Anakku dengan tekad yang dimiliki telah khatam Al Qir'an dan bersamaan dengan itu pula, dia berani di khitan. Kontan saya sebagai orang tua langsung menyanggupi dan terasa senang...ternyata tanpa harus dirayu dan si beri iming iming macam-macam.." Aofi Amanat Nasional Surya Madani " anakku langsung aku khitankan tanggal 04 Juli 2009

Selasa, 03 Februari 2009

PUISI BUAT SANG IBU



PUISI BUAT MALAIKAT IBU

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,
para malaikat disini mengatakan " Bahwa besok engkau kan mengirimku ke dunia
Tapi bagaimana cara saya hidup disana “ Saya begitu kecil dan lemah “ kata si Bayi
Tuhan Menjawab “ Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu
" Tapi di Surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ” ini cukup bagi saya untuk bahagia” demikian kata si Bayi
Tuhanpun menjawab ” Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum setiap hari untukmu
dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia

Si Bayipun bertanya kembali ” Dan apa yang dapat saya lakukan, saat saya ingin berbicara kepadaMU"
Sekali lagi Tuhan Menjawab ” Malaikatmu akan mengajarkan, bagaimana cara kamu berdo’a

Si bayipun belum puas. Iapun bertanya lagi “ Saya mendengar bahwa dibumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya ?

Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab
“ Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun"

Sibayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya
“ Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi"
Dan Tuhanpun menjawab lagi “ Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku dan akan mengajarkan bagaimana cara kamu bisa kembali kepadaKU, walaupun seseungguhnya aku selalu berada disisimu

Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dariu bumi dapat terdengar, dan sang anak dengan suara lirih bertanya
" Tuhan ..jika aku harus pergi sekarang. Bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat dirumahku nanti

Dan Tuhanpun menjawab, kamu dapat memanggil malaikatmu ...IBU

Kenanglah Ibu yang menyangimu
Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi...
Ingatkah engkau ..ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut, demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu
Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu ?..dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit
Sesekali jenguklah Ibumu yang selalu menanti kepulanganmu dirumah tempat kau di lahirkan
Kembalilah memohon maaf pada Ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu
Jangan biarkan engkau saat saat yang akan kau rindukan dimasa datang ketika Ibu tiada
Tak ada lagi yang berdiri didepan pintu menyambut kita..tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia
Yang ada hanyalah kamar kosong tanpa penghuninya
Yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera...peluklah Ibu yang selalu menyayangimu
Ciumlah kaki Ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang tyerbaik di akhir hayatnya.
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya
Ibu Maafkan aku..sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas

Selasa, 13 Januari 2009

RENUNGAN SALING CINTA


RENUNGAN UNTUK SALING MENCINTAI

Adalah Kisah seorang Bapak Suyatno 58 Tahun. Kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit…istrinya yang sudah tua….mereka menikah sudah lebih dari 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.
Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan, itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya bahkan menjadi lemah dan tersa tadak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari mPak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dam mengangkat istrinya ke atas tempat tidur, sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya di depan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi ia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang, sorenya dia pulang memandikan istrinya, menggangti pakaian dan selepas mahgrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa apa yang dialami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang dan tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih dari 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan keempat buah hati mereka, sekarang anak anak mereka sudah dewasa, tinggal si buyung yang masih kuliah.

Pada suatu hari keempat anak Pak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk Ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing masing dan Pak Suyatno memutuskan Ibu mereka dia sendiri yang merawatm yang dia inginkan hanya satu… semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati hati anak yang paling sulung berkata pada Bapaknya “ Pak..kami ingin sekali merawat Ibu, semenjak kami kecil..kami melihat Bapak merawat5 Ibu, tidak ada sedikitpun keluahan keluar dari bibir Bapak…. Bahkan Bapak tidak mengijinkan kami menjaga Ibu”. Dengan air mata berlinang anak itu melajutkan kata katanya,,” Sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan Bapak menikah lagi, kami rasa Ibupun akan mengijinkannya, kapan Bapak menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji kami akan merawat Ibu sebaik-baiknya secara bergantian….

Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak anak mereka.
“ Anak-anakku….Jikalau perkawinan dan hidup didunia hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah ….. tapi ketahuilah… dengan adanya Ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian…. ( sejenak kerongkongan tersekat)… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dan digantikan dengan apapun. Coba kalian tanya Ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini ?

Kalian Menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia meninggalkan Ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan Bapak yang masih diberi Allah kesehatan, akan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan Ibumu yang masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak – anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran butiran kecil jatuh dipelupuk mata Ibu Suyatno…. Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu…. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi narasumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat sendiri istrinya yang sudah tidak bisa apa apa…Disaat itulah meledak tangis beliau dengantamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.

“ Jika manusia di dunia mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya , dan sewaktu dia sehat, diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu –lucu….

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta ‘kita bersama…dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya daspat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya, Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit….. Subhanallah….

Inilah sebuah renungan bagi kita, untuk inspirasi bagi para suami- istri dalam mencari calon Istri atau suami.

Take form milist Xactsa-smansa.group yahoo.

Senin, 01 Desember 2008

JELANG ULTAH PERKAWINANKU


Jelang Ulang Tahun perkawinanku

Jelang Ulang Tahun perkawinanku yang ke 16 , aku coba kenang masa masa ketika awal setelah kami menikah. Betapa Indah hari – hari itu, sekalipun saat itu bisa dibilang secara status pekerjaanku belum jelas, Kerja tidak nganggur juga tidak. Seringkali orang- orang menanyakan ke saya, “ Kok nggak balik ke Jakarta “ maklum mereka menanyakan itu karena sebelum menikah aku emang kerja di Jakarta sebagai Kondektur Mayasari Bhakti jurusan Bekasi – Senin di Patas 10. Dan setelah Menikah, rasanya malas balik kerja di Jakarta dengan pekerjaan yang keras dan tak sesuai dengan minat perkerjaan profesiaku sebagai orag mengenyam sekolah untuk dipersiapkan sebagai guru.
Akhirnya kuputuskan untuk coba cari pekerjaan di Kampung halaman dengan pekerjaan seadanya dulu. Dan dengan demikian hari hariku selalu bisa berdampingan dengan Istriku yang saat itu bahkan bekerja di Salon kecantikan yang tiap sore aku menjemput dengan sepeda othel dan terasa bahagia sekali.
Di usia perkawinanku yang ke 4 bulan, aku lebih bahagia banget, hasil test kehamilan istriku dinyatakan positif “ Hamil “ bersamaan dengan panggilan pekerjaanku atas lamaran pekerjaan baruku sebagai Penyuluh.
Rupanya dari sinilah babak baru kehidupan saya benar benar dibangkitkan, semangatku untuk bekerja giat kembali, akhirnya dengan tekad dan semanagt tinggi panggilan pekerjaan baru itu aku datangi, al hasil dari penjelasan Departeman Agama yang memanggilku saat itu. Saya harus bekerja sebagai Da’i ( Mubaligh ) Transmigrasi di Daerah Pedalaman luar Jawa.

Rasanya Berat sekali dengan pekerjaan itu.... saya yang tidak mau balik Jakarta demi ingin mencari pekerjaan yang lebih dekat, bisa selalu bersama istri dan sesuai bidangku, ini malahan tawaran pekerjaan yang lebih jauh dari Jakarta dan di pedalaman pula.

Terasa ogah-ogahan aku ditanya istriku, bagaimana hasil wawancara dan penjelasan pekerjaannya, ketika dengan berat aku sampaikan.... Istriku justru mendukungku untuk mengambil perkerjaan itu, padahal aku sampaikan bahwa pekerjaan itu adalah di pedalaman yang kita tidak kenal medan, kita jauh saudara, kita jauh dari pusat – pusat informasi dan kesulitan transportasi. “ nggak apa – apa, ambil saja dan Bismillah kita Mandiri, “ kata istriku.
Akhirnya setelah berhari – hari aku pertimbangkan, dan istriku nggak pernah surut semangatnya untuk mendukungku. Aku setujui pekerjaan itu. Saya melalui tahapan Training di Kulonprogo Yogyakarta selama 10 hari bersama istriku dengan kehamilannya yang saat itu sudah berjalan 3 bulan.
Satu bulan setelah masa penantian pemberangkatan yang nyaris aku mengundurkan diri dan istriku kembali mendorongku, saat itu aku mendapat pemberitahuan untuk persiapan berangkat ke Luar Jawa “ di Daerah Irian Jaya saat itu, persisinya di Desa Arandai ( Arinda II ) Kec. Bintuni Kabupaten Manokwari.
Dengan tetes mata yang seakan tak terbendung ...seluruh keluargaku medekapku erat dan berbisik “ Yang sabar…..jangan salaing bertengkar…dan jaga Istri dan kandungannya…..”, saya hanya membalas dengan anggukan yang sesenggukan.

Benar dugaanku…. Sesampai di Arandai tempatku bertugas, aku melihat hutan belantara yang jauh dari segala pusat informasi, rumahku sebagai tempat aku berteduh berdua terbuat dari papan, berbentuk panggung karena juga berdiri diatas hutan yang baru saja tertebangi.
Istriku kelihatan kecapaian dari perjalanan jauh, tapi tidak mau istirahat… tetap membantuku membenahi barang barang yang saya bawa dari Jawa.
Akhirnya hari hariku yang hanya ditemani istri dan hutan belantara dan penduduk yang hanya berjumlah 54 KK menjadi terbiasa aku lalui….. hanya saja ketika usia kandungan istriku sudah menjelang kelahirannya….aku sempat khawatir….
Bagaimana tidak. Disini nggak ada perawat, Ada suster kunjungan setiap tiga bulan sekali. Sehingga aku sempat was-was dengan kelahirannya nanti bila pas saat mau lahir tanpa suster yang mendampingi.
Tepat waktu maghrib tiba, Istriku terasa tidak kuat lagi….. nampaknya bayi yang ada dalam kandungannya ingin segera keluar…. Saya panik, Suster tidak di tempat.... aku hanya memanggil tetangga sebelah yang bukan suster bukan pula dukun bayi, tapi dengan tekad Bismillah aku terus mendampingi istriku berjuang untuk melahirkan darah daging keturunanku.
Sampai malam larut Istriku nampak kesakitan dan anak yang didalam, belum juga keluar, Istriku terasa putus asa...... dia katakan ke saya” Yah.... Bunda nggak kuat lagi yah”. Aku tak bisa berkata apapun kecuali membisikkan kalimat ke istriku untuk bersabar dan berdo’a. Tapi toh reaksi tidak juga berubah.... Istriku tetap kesakitan bahkan lebih dahsyat.... dia menjerit kesakitan, siapapun tak kan kuat melihat pemandangan ini.... Akupun merasakan betapa perjuangannya sangat berat, akh....aku harus tidak putus asa., aku bisikkan ke Istriku lagi ketika dia kembali berkata bahwa ia tidak kuat lagi. Aku bilang ke Istriku... ” Bunda....katanya pingin punya Aosi. Jangan menyerah ya Bunda.... Berdo’a saja sama Allah.” bisikku, dan aku segera ambil Air wudlu kemudia aku Shalat sambil menangis menghiba kepada Allah.....
Entahlah....hingga jam 02.00 WIT pun, anak itu belum juga lahir..... dan istriku kembali meronta kesakitan.... sampai akhirnya seolah ia pingsan, Istriku tergolek lemas tak berdaya....sambil aku membelai istriku.... aku tak berhenti berdo’a hingga aku dikagetkan jeritan tiba tiba, Istriku Kontraksi lagi, ia meronta dengan serasa ingin berdiri dan berlari... dan mengulang kalimat yang sama ” Yah.... Bunda nggak kuat lagi yah”. Oleh tetanggaku yang mendampingi aku... istriku dipegang erat untuk tidak bangkit. Dan suruh tetap di tempat. Istriku berontak dan aku pegang erat, aku berikan isyarat ke tetanggaku untuk dibiarkan. Aku dekap dengan berdiri ia sempat berkata ke saya lagi ” Yah Ikhlaskan Bunda yah., Bunda nggak kuat lagi, maafkan Bunda yah... ”
’Nggak, Bunda nggak boleh nyerah, Bunda harus kuat.. Percaya sama Allah pasti di pihak kita.”


Benar juga, Tepat jelang Subuh, ditengah keputus asa-an istriku dan juga akupun menyerahkan semua urusan ke Allah. Aosiku Lahir, Aku bertakbir keras menyambut kegirangan.
Dan ternyata aku masih menyisakan kebingunan dengan kelahiran bayi Aosi ini.... Bagaimana aku harus mengatasi kelahiran ini... ketika tetanggaku tanya mana alat alat untuk memotong tali pusar, mana juga tempat untuk Ari, dan benang untuk ikat tali pusar dsb.nya aku kebingungan.... cari silet tidak punya, pisau juga adanya pisau dapur.... akh... aku bingung sekali, sampai akhirnya tetanggaku menyuruhku untuk ke belakang mencari sembilu ( Pelepah Pohon Sagu ) dan Benar... akhirnya aku potong tali pusar itu dengan pelepah pohon sagu yang sudah ditipiskan sehingga tajam, lantas aku ikat sisi masing - masing ari dengan benang jahit. Alhamdulillah Perjaungan sejak Semalam hingga Takbir Shubuh bergema telah selamat.
Kuberi nama AOSI TANZILA ARINDA artinya Wasiat yang diturunkan di Desa Arinda.

Sekarang Aosiku sudah besar, kelas 1 SMK Negeri, dia syukurlah dia termasuk anak yang patuh sama Bundanya...walau kadang sedikit beralasan ketika kami ortunya menasehati untuk hati hati dengan pergaulan.

Terima kasih Intriku..... Semoga jelang Ultah perkawinan ini...keluargaku selalu mendapat lindungan Allah.

Jumat, 21 November 2008

NASEHAT AYAH BUNDAKU



NASEHAT ORTU BUAT KAMI
MENJADI SUAMI DAN ISTRI


Tuhan ciptakan manusia di dunia ini dari 2 jenis laki dan perempuan. Bila tiba waktunya mereka dipersatukan secara resmi lewat pernikahan yang halal tentunya.
Dan dari sinilah kita perlu tahu kewajiban kita sebagai suami dan pula sebagai Istri.

Ketika saya menikah, Orang tuaku bernasehat kepadaku begini :
Kamu sebagai suami dalam menjalankan kewajibanmu dalam rumah tangga harus :

1. NGAYANI Artinya harus memberikan nafkah keperluan hidup keluarga menurut kemampuanmu. Kamu berkewajiban mencarikan keperluan-keperluan hidup keluarga.
2. NGAYOMI Artinya Melindungi keluargamu dari mara bahaya yang akan menimpa keluarga ( Istri dan anakmu kelak ) memberikan tempat berlindung atau berteduh jasmani maupun rohani keluarga. Kamu sebagai suami tidak boleh kejam, menyakit istri baik jasmani maupun Rokhani.
3. NGAYEMI Artinya memberi rasa tentram, tenang didalam hati kelaurga yang berlandaskan rasa cinta kasih sedalam dalamnya, dengan penuh kasih sayang untuk berbuat kebaiukan terhadap keluarga.

Kemudian Ortuku juga bilang ke Istriku pula. Ibuku bilang sebaliknya kamu nduk.... sebagai Istri kamu juga harus :
1. MACAK Artinya Istri harus pandai berpakaian, Istri harus memelihara keindahan diri, Istri menjaga keindahan pakaian, kecantikan. Dan Istri harus penadai mengatur secara sederhana tapi rapi, pandai menenangkan hati suami dan harus terlihat menarik perhatian dimata suami.
2. MASAK Artinya harus pandai memasak makanan, terutama dari bahan yang murah menjadi makan yang enak sehingga disukai oleh suami dan anak-anaknya. Istri juga harus pandai mengatur keuangan untuk keperlua keluarga sesuai dengan kemampuan penghasilan suami.
3. MANAK Artinya Istri sebagai pemelihara serta penerus keturunan, maka dari itu isteri haruslah melahirkan anak yang baik serta mendidik anak-anaknya dengan baik juga

Nasehat Ortu itu tadinya kuanggap acara seremonial saja, bak para penceramah yang menyampaikan ceramahnya, setelah selesai ya sudah..... saat itu ku dengarkan tapi memang belum aku hayati benar.....

Lambat laun waktu berjalan, Ayah ku meninggal, dan kini Ibukupun telah menyusul Ayahku menghadap sang Khaliq....

Dalam renunganku ternyata... nasehat itu sangat menghentakkan jiwaku...... kata-katanya sederhana...memang, tapi sungguh sangat terngian dilubuk batinku yang paling dalam....

Ketika dalam kebersamaanku bersama Istri hanya berdua, anak - anak sudah tidur.... Dalam keheningan itu Istriku tiba tiba menangis.... dan menangis sejadinya, dan ketika aku mendesak bertanya mengapa... Tangisnya memecah kian dahsyat...... dan ia sebut.... ” Ibu memang benar iya Yah.... ” Nasehat Ibu ketika kita nikah itu ternyata memang benar...

Damailah Ibuku, Terima kasih Bunda

Rabu, 15 Oktober 2008

Jahid KLW: NAKKU OH ANAKU

Sabtu, 27 September 2008

PARCEL UNTUK LEBARAN

Mau dibilang sial bisa.... kenasiban juga bisa, Saya ini sebenarnya niatnya mau nolong Temen, dia kan sedang sakit.... sehingga betapapun aku " yo misakke" lha wong hampir sebulan selama ramadhan ini karena sakitnya dia ijin sakit tidak masuk kerja. Nah... Ketika saya ada acara BUKA BERSAMA disalah satu tempat Rumah Makan. Disitu dibagikan bagi yang hadir Parcel 1 Paket. Nah saya usul temen saya itu untuk di kasih ...biar saya yang anter.. dan disetujui untuk di kasih.
Esok harinya saya bertandang kerumahnya sembari bawa itu Parcel dan sekaligus tilik khabarnya dia.
Nah... Pas di tengah Jalan ada suara " GLOUMPRANGGGG"
Weh....ternyata PARCEL itu jatuh dari Motorku...
Welehhhh ... PARCEL rusak berat....
mana hampir nyampe rumah temen yang sakit itu...
ya terpaksa ya udah..... apapun wujudnya tak berikan ke dia sambil tak cerita'in kronologis jalan ceritanya dan saya tambahi PARCELnya dengan tambahan duit sebagai ganti syirup yang Pecah atau kaleng roti yang mleot

Jumat, 26 September 2008

BUKA BERSAMA

DPD PAN Kendal Pada tahun ini, dalam rangka menjalin ukhwah dikalangan kader dan juga sekaligus sebagai forum silaturrahim dengan orang tua, khususnya di lingkungan Muhammadiyah dan Ortomnya, menyelenggarakan Buka Bersama.
Dalam Acara Buka Bersama hadir sebagai Pemberi Tausiyah Politik : Bapak H. Muslim Rohmadi selaku Ketua PDM Kendal, dan Khafid Sirotudin selaku Caleg DPRD Prop. Jateng.
Dalam Kesempatan itu DPD PAN Kabupaten Kendal sekaligus memberikan Bingkisan Lebaran. ( Jahid )

Rabu, 24 September 2008

IDUL FITRI YANG SEMPURNA

Alhamdulillah kini semakin hampir mendekati akhir Ramadhan. Rasanya tahun ini ibadah puasaku dan keluarga sangat menyenangkan. Betapapun Puasa kali ini walaupun agak prihatin terasa terik matahari di siang hari membuat kadang menjadi kepanasan, lemas dan haus terasa inginnya batal saja. Tapi tekadku sekeluarga ya Tekad " MUKAH NO ! IKHLAS YES....... Dan, sangatlah menggembirakan dengan kehidupan Ramadhan, Anak anak jadi rajin Ibadahnya.... Istri jualan makanan kecil untuk menjelang buka..... yah.. cukup larislah,

Mudah-mudahan PUASA kali ini benar benar menjadikan kita sebagaimana konsep awalnya perintah Puasa agar kita jadi Insan yang bertaqwa.

Satu yang lebih terharu... walau anak-anakku yang mestinya Lebaran mereka akan dapatkan Pakaian-2 bagus.... tapi kali ini nggak ada yang nuntut macam - macam. Kelihatannya mereka pada mengerti kondisi ortunya lagi agak sedikit GEPENG " Gerakan Penghematan.................bukan penghematan ding...tapi lagi nggak ada lebih aja.

Yang penting mereka bisa lebaran, Puasa Genap... Zakat terbayarkan

Dan..... Jadilah, lebaran sebagai titik mula untuk kita merapatkan hubungan dan bukannya menambahkan lagi koleksi musuh yang ada.

Selamat Hari Raya, maaf zahir dan batin.

Senin, 22 September 2008

SENANG BANGET

SENANG DONG

Betapapun Kenangan ini sangat disenangi anakku. karena bersama Ayahnya dia menjadi Pemberani dengan menelusuri trowongan Owabong. yang bagi anakku ini sangat menakutkan pada awalnya sebelum mencoba.
Tapi ternyata
Begitu sekali mencoba...
eee..sekarang setiap senggang pasti nanyakan ayahnya dan ngajak lagi..." Yah... Ning Owabong yuk"....
Jawab aku pasti " Njih..." sesuk kalau liburan lagi yo...
Padahal nggak tahu tuh..kapan lagi mau kesana
La wong untuk menempuh jalan kesana aja 1 hari penuh..
belum lagi repotnya...
terutama repot anggaranannya.
Tapi tetap sih...aku ajak lagi kesana
sebab suasana Owabong itu akrab banget dengan anak anak ku.
Silahkan aja kesono kalau naggak Percaya
Ini nggak Promosi loh....la wong aku nggak dibayar kok sama owabongnya sono dan masuk tiketnya juga masih bayar kok

Selasa, 15 Juli 2008

MANDI DI OWABONG

KENANGAN INDAH ANAKKU

Seringkali Kenangan ini membuat anakku untuk selalu ngajak aku kesana lagi.

Senin, 07 Juli 2008

JAHID FAMILY

KELUARGA TERSAYANG

Keluargaku yang menyenangkan dan menggembirakan. Anak-anakku yang membuatku rindu dengan rumah ketika aku pergi, yang memacu semangatku ketika aku berkerja, yang membuatku tersadar ketika aku lalai dan mebuatku harus memberikan contoh tauladan yang baik.
Cinta mereka kepadaku, sayang mereka kepadaku, hormat mereka kepadaku membuatku harus membuat mereka tidak boleh menangis atas ulahku yang membuat mereka kecewa. Mereka harus bangga bahwa bapaknya is HERO bagi mereka.




Raja di Raja

Raja di Raja

RUMAHKU ADALAH SURGAKU.... BIARPUN SEDERHANA... TETAPI DIDALAMNYA ADA PENUH CINTA DAN KASIH SAYANG